BAHAYANYA ABSES GINGIVA!
sumber: https://www.dictio.id/t/bagaimana-perawatan-dari-abses-gingiva/5756
Tahukah kalian bahaya dari abses gingiva?
Abses gingiva adalah peradangan apurulen
yang terlokalisasi dalam periodonsium. Abses gingiva atau radang gusi adalah keadaan inflamasi akut,
terlokalisir yang dapat berasal dari berbagai sumber, diantaranya infeksi
bakteri plak, trauma, dan impaksi benda asing. Abses gingiva secara klinis tampak pembengkakan
pada jaringan lunak purulen, tampak pada margin gingiva atau interdental papil
gingiva serta terlokalisir dan disertai rasa sakit.
Penyebab Absen Gingiva
Abses pada gusi dapat
muncul ketika bakteri yang ada di dalam rongga mulut, masuk ke celah antara
gigi dan gusi. Celah antara gigi dan gusi disebut dengan poket periodontal. Secara
umum, ada beberapa penyebab gusi bengkak, yaitu:
- Plak yang menumpuk pada gigi karena jarang menggosok gigi
- Terlalu keras saat menggosok gigi]
- Periodontitis
- Pemasangan kawat gigi/behel
- Sariawan
- Merokok
- Infeksi jamur, bakteri, atau virus penyebab peradangan atau gingivitis pada gusi.
- Kekurangan asupan vitamin C dan B
- Kondisi gusi yang sensitif terhadap pemakaian obat kumur atau pasta gigi
- Menggunakan obat-obatan jenis tertentu, misalnya, obat kortikosteroid, antiepilepsi, penghambat saluran kalsium, dan kontrasepsi hormonal
- Pemasangan gigi palsu maupun perlengkapan gigi lain secara tidak tepat
Komplikasi
- Penyebaran infeksi ke bagian tubuh lainnya. Pada mulanya, bakteri penyebab penyakit ini hanya akan menyerang rongga mulut. Namun jika dibiarkan begitu saja, infeksi abses gigi bisa menyerang ke bagian tubuh lain, seperti rahang, leher, atau kepala. Jika tidak segera ditangani, abses yang besar dapat berpotensi pecah dan infeksi dapat menyebar ke rahang atau area lain di kepala dan leher.
- Komplikasi akibat abses gigi bisa menyebabkan terjadinya sepsis, yaitu infeksi mematikan yang menyebar ke seluruh tubuh. Komplikasi ini bisa menyebabkan tekanan darah menurun drastis dan terjadi kerusakan pada banyak organ.
- Abses yang membesar dapat mendorong nanah tersebut menutupi jalur pernapasan sehingga dapat menyebabkan kematian.
Pencegahan
- Menyikat gigi dengan rutin dan benar, yaitu dua kali sehari. Setelah sarapan dan sebelum tidur.
- Rutin melakukan flossing paling tidak sekali sehari dengan menggunakan benang gigi (dental floss) untuk membersihkan sela-sela gigi dari kotoran maupun sisa-sisa makanan.
- Melakukan kunjungan rutin ke dokter gigi setiap enam bulan sekali untuk pembersihan karang gigi dan pemeriksaan gigi dan gusi.
Penanganan
- Diberikan pengobatan oleh dokter gigi, jika pengobatan belum selesai absesnya harus diambil nanahnya agar tidak menutupi jalur pernapasan. Menggunakan obat antibiotik, obat tsb digunakan apabila infeksi telah menyebar ke area gigi, rahang, atau lainnya.
- Mengeluarkan nanah, bertujuan untuk meriongankan abses dan mengurangi pembengkakan.
- Mencari sumber penyebab terjadinya abses tersebut (kalo ada gigi yang berlubang harus dicabut dulu, kalo dari pericoronitis nanti bisa sembuh sendiri dengan obat).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar